SLIDE1

YLKI ingin harga kantong plastik jadi Rp 1.000


Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai harga kantong plastik sebesar Rp 200 masih terlalu kecil. Menurut dia, harga tersebut masih belum efektif untuk mengubah perilaku masyarakat untuk mengurangi konsumsi kantong plastik.

"Tarif Rp 200 ini masih terlalu kecil. Harga ini juga masih belum efektif membuat konsumen mengurangi konsumsi kantong plastik. YLKI mengimbau agar harganya dinaikkan jadi Rp 1.000. Kalau palai harga ini pasti tingkat keefektifannya akan lebih tinggi," ujar Tulus di kantornya, Jakarta, Rabu (13/4).

Selain itu, dia menilai bahwa penetapan tarif ini karena pemerintah masih bimbang dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang takut pendapatannya menurun karena konsumen akan memilih ritel yang menyediakan kantong plastik gratis.

"Ritel modern tidak perlu takut untuk ditinggalkan konsumen. Karena hanya dikenakan Rp 200 tidak ada alasan masyarakat untuk stop belanja dan pindah ke ritel lain. Saya kira dengan Rp 200 tidak bisa membuat suatu ritel mencapai penurunan jumlah transaksi," jelas dia.

Meski begitu, Tulus mengimbau, peningkatan tarif kantong plastik juga harus dibarengi dengan transparansi dana. Sebab, YLKI mencatat masih banyak konsumen yang belum mengetahui akan pengelolaan dana dari penjualan kantong plastik.

"Kalau Rp 1.000 harus ada transparansi dana karena selisih dari plastik yang harus dikembalikan ke publik untuk kepentingan lingkungan. Kalau Rp 200 belum. Karena harga Rp 1.000 sudah ada selisih yang signifikan," pungkas dia.

(merdeka.com)
YLKI ingin harga kantong plastik jadi Rp 1.000 YLKI ingin harga kantong plastik jadi Rp 1.000 Reviewed by Unknown on 7:01:00 AM Rating: 5
Comments
0 Comments

No comments:

Powered by Blogger.