Wanita di Bangladesh Punya Jari Raksasa

Sirjagon, Bangladesh, Afroza Begumrom pernah diberitahu bahwa saat ia lahir, ada sebuah benjolan di jari manis kanannya. Benjolan ini membuat jarinya ikut membengkak.

Diduga tidak mendapatkan penanganan, Afroza pun tumbuh dengan benjolan yang menyebar ke telapak dan jari-jari tangannya. Kebetulan ada satu jari yang tampak lebih menonjol dari lainnya.

Persoalannya, kondisi ini memicu rasa sakit yang luar biasa di tangan kanan ibu dua anak ini. Saking perihnya, ia tak bisa mengangkat tangan tersebut. Kadang muncul lecet dan luka terbuka yang tak kalah perihnya.

"Karena kesakitan, saya membawanya ke beberapa dokter di desa saya. Saya juga sudah beberapa kali menjalani scan dengan sinar X untuk memastikan apakah penyebabnya adalah tulang saya yang tumbuh, tetapi ternyata bukan itu," paparnya.

Sempat ada fakta yang terkuak terkait kondisinya. Salah satu dokter mengatakan ada masalah dengan 'daging' di tangannya, namun sang dokter mengaku tak tahu pasti bagaimana hal ini bisa tumbuh menjadi benjolan dan membuat jari-jarinya membengkak.

Dokter-dokter lokal angkat tangan, mereka pun menyarankan agar Afroza memeriksakan keadaannya di rumah sakit yang lebih maju di ibukota Dhaka.

Kali ini Afroza dan suaminya, Bilal Hossain terbentur soal dana, di mana mereka harus dihadapkan pada biaya pengobatan dengan dokter spesialis yang tinggi. "Di sisi lain, saya tak tega melihatnya kesakitan, tetapi saya tak bisa berbuat apa-apa," keluh Bilal.

Di balik penderitaannya, Afroza tetap berupaya menjadi ibu yang baik bagi kedua anaknya: Khatun Lily (19) dan Arman Hossain (17). Dengan segala keterbatasan, ia juga berusaha untuk tetap mengurus suaminya. Ia bahkan belajar memasak dan melakukan kegiatan rumah tangga lain dengan menggunakan satu tangan saja.

"Kini anak-anak saya sudah besar, sudah saatnya saya memperhatikan diri saya, dan berharap menemukan pengobatan," tuturnya.

Wanita asal Sirjagon, Bangladesh ini hanya punya keinginan yang sederhana, yaitu memiliki tangan yang normal dan menggunakannya seperti orang-orang pada umumnya.

Sebelum Afroza, sudah ada beberapa kasus di mana kaki atau tangan masyarakat di Asia Selatan mengalami pembengkakan secara misterius. Kasus semacam ini tak hanya ditemukan pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Ambil contoh kasus yang dialami Arun Rajasingh (34) dari India, di mana kakinya membengkak hingga seberat 100 kg.

Kondisi serupa juga dialami Verdant Joshi, seorang anak berumur 4 tahun yang memiliki kaki seberat 5,4 kg atau Mohammad Kaleem (8) dengan tangan yang membengkak hingga seberat hampir 8 kg. Sejauh ini dokter hanya menduga ketiganya mengalami gangguan genetik langka yang mungkin belum pernah terdiagnosis sebelumnya.

(detik)